Jumat, 08 Agustus 2014

Hidup dalam kuasa Roh Kudus



Tema : “ Hidup dalam kuasa Roh Kudus “
Teks : Yohanes 14 : 16
Pendahuluan
Kemarin Baru saja seluruh umat percaya yang ada di dunia merayakan hari Pentakosta, dimana inti perayaannya adalah merayakan saat – saat dimana Roh Kudus turun yang berbentuk lidah Api yang hinggap pada atas kepala pada jemaat gereja mula – mula.
Hidup dalam kuasa Roh Kudus….. sebelum lebih jauh membahas bagaimana hidup di dalam kuasa Roh Kudus, marilah untuk pertama kali kita mencoba mengerti terlebih dahulu siapakah Roh Kudus itu ? apa perannya dalam hidup umat percaya ? bagaimana cara hidup dalam kuasa Roh Kudus yang sebenarnya ? hal tersebut satu persatu akan kita bahas pada pagi hari ini.
Inti
 Pertama, membahas mengenai Roh Kudus, maka tidaklah terlepas dari Allah Bapa dan Anak sebagai kesatuan yang tidak terpisahkan satu sama lain atau dengan kata lain diungkapkan oleh gereja dalam bahasa Yunani sebagai “ perichoresis “. Yang lebih penting lagi pembahasan ini tidak terlepas dari Doktrin Proper atau lebih khusus lagi Doktrin ketritunggalan….. saya yakin semua sudah lulus mata kuliah ini …. Amin…. Dalam doktrin ketritunggalan Allah terdapat dua macam konsep yang tidak terpisahkan. Yaitu Tritunggal Ekonomis yang berarti Tritunggal dalam segala perbuatan Allah, ( saya tidak akan menjelaskan begitu rinci ) hanya saya beri penekanan pada perbuatan “ memimpin umat “ itu adalah aktivitas Roh Kudus, juga Bapa dan Anak. Sedangkan dalam Tritunggal Ontologis, menyebutkan bahwa Allah yang di dalam umatNya disebut Roh Kudus.  Sehingga dapat disimpulkan bahwa Roh Kudus ini adalah Pribadi Allah yang menyertai kita dan ada didalam kita yang dimeteraikan ketika pertama kita percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita.
Kedua, mengenai peran Roh Kudus dalam hidup kita. Ada banyak peran yang dapat kita temui dalam Alkitab kita mengenai bagaimana peranNya dalam hidup kita. Saya sangat menyukai terjemahan bahasa inggris yang dengan jelas menamakan Roh Kudus itu seperti peranNya secara langsung dalam hidup kita. Seperti, “ counselor “ atau seperti seorang psikolog yang mengkonseling seseorang dan “ the comforter “ atau pembuat nyaman atau sebagai “ selimut “. Termasuk juga Ia ( Roh Kudu         s ) yang memberikan kita iman kepada Kristus. John Calvin mengatakan Roh Kudus juga merupakan tangan pelaksana kekuasaan Allah ( kis 11 : 21 ). Dari semua pengertian tidak terlepas dari karya ilahi Roh Kudus yang salah satunya adalah menjadi penolong bagi orang – orang kudus ( seperti teks yang sudah kita baca ), dimana penolong dalam bhs Yunani “ parakleton  “yang berasal dari dua kata yaitu “ berjalan disamping “ dan “ dipanggil “. Sehingga dapat diartikan sebagai seseorang yang dipanggil untuk berjalan disamping untuk menolong.
Aplikasi
Dari semua penjelasan diatas dapat kita simpulkan bersama, bahwa hidup dalam kuasa Roh Kudus itu adalah hidup dalam iman yang selalu bersandar dalam kuasa dan kehendak Allah semata – mata dan hidup yang selalu berserah penuh kepada Allah serta bukan menurut pengertian dan pemahaman kita sebagai manusia.
Hidup dalam kuasa Roh Kudus itu bukanlah seperti Film “ Bruce Almighty “… pernah nonton ? dimana ada seorang manusia yang diberikan kemampuan sama seperti Allah karena protes dengan Tuhan meskipun itu fiksi.
Bukan juga selalu berucap “ dalam nama Yesus “ kalo kita lewat daerah yang gelap atau menyeramkan, bukan juga ( cerita pribadi dengan mama dulu ) ketika uang kita habis, kita menepuk dompet kita sambil berkata “ dalam nama Yesus, penuh…. “. Bukan itu karena bila sampai sekarang kita masih melakukannya berarti kita sedang memakai nama Yesus sebagai “ mantra “ saja… hati – hati ..ingat hukum Taurat yang ketiga ( kel 20 : 7 “ jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan, sebab Tuhan akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan. )
Bukan juga selalu berdoa, berdoa dan berdoa ketika menghadapi UAS dan bukannya belajar.
Ilustrasi
Pasti kita masih ingat lagu “ nenek moyangku orang pelaut “ bukan ?... nah dari semua pelaut yang ada orang – orang Norwegia dianggap orang yang paling berani, dimana dalam kapalnya yang kecil sudah berani mengarungi samudera bagian utara Atlantik satu Abad sebelum Kolombus yang menemukan…… perbedaannya kalau kolombus mengarungi lautan dengan kompas, tetapi orang Norwegia mengarungi lautan tidak menggunakan alat saintifik. Akan tetapi mereka membawa sebuah sangkar dimana didalamnya terdapat beberapa ekor burung gagak dan apanila mereka ragu – ragu arah mana yang hendak dituju, maka mereka melepaskan seekor burung gagak ( kalau Nuh burung gagak ya...) kemudian burung itu pun terbang tinggi sekali dan pelaut itu berlayar mengikuti arah kemana burung itu terbang. Karena mereka tahu pasti bahwa burung itu mempunyai pandangan yang lebih tajam dan visi yang lebih tinggi yang dapat menuntun mereka ke satu daratan.
Marilah kita mulai hari ini memperbaiki perilaku kita yang salah, dengan hidup selalu bersandar pada kekuatan Allah melalui Roh Kudus yang Ia berikan pada kita sebagai penolong kita semata dan bukan berdasarkan pengertian kita sendiri. Melalui setia bersaat teduh, tetap mendengarkan suara – suara kecil yang ada di hati kita dan tetap berdoa serta Berharaplah selalu akan tuntunan dari Allah semata
Amin….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar